Kecebong Dan Kampret Semakin Merajai Media Sosial
Ketika beranda Facebook dan Twitter atau makhluk yang bernama media sosial itu digulirkan ke bawah pasti banyak yang posting, retweet, share ataupun komen terkait dengan kecebong dan kampret.
Perlu anda ketahui, politik itu bukan hanya sekedar status dan nyinyir yang gak jelas. Emangnya kalian digaji sama orang partai politik itu? Tidakkan.
Anda itu bukan politkus, tapi korban dari politikus (hehe). Mengapa demikian, karena orang partai di atas itu duduk sambil ngopi santai dengan kemewahannya, malah kalian yang ribut-ribut di bawah sampai berkelahi, menjelakkan hingga menjatuhkan antar sesama dan saudara-saudaranya. Itu lah yang disebut PROXY WAR. Tau kah Anda PROXY WAR itu apa???
PROXY WAR saja tidak tau, apalagi mengerti, apalagi memahami, apalagi menguasai, dasae para kaum milenial yang sok tau (padahal aku juga;) baca sendiri, APA ITU PROXY WAR.
Buat sahabat-sahabat, saya cuman mengingatkan saja, jangan pernah merasa paling benar sehingga menjatuhkan antar sesama maupun yang berbeda.
Memang kalian berbeda pendapat denganku apalagi beda pendapatan tapi jangan saling menjatuhkan seperti itu dan apalagi merasa pinter dan jago dalam urusan politik apalai dicampuradukan dengan agama.
Ingat... agama itu bukan untuk politik melainkan sebaliknya, yaitu jadikan politik sebagai infrastruktur untuk agama.
Cukup kalian analisa sama otak yang dangkal ini, setelah itu perbanyak dionani otak kalian sama hamparan-hamparan buku yang jelas, bukan hanya nyinyir status saja dan itu belum cukup perlu adanya ruangan diskusi untuk beradu argumen-argumen yang telah dibacanya.
Jujur saja, saya berada di lingkungan bebas sebuah kontrakan yang sederhana, saya bersyukur bisa keluar masuk uang recehan sampai puluhan juta dalam sebulan hasil internet yang biasa kita sebut makhluk baru itu yakni media online. Hingga ada yang mau menikah sebentar lagi hasil mendulang rupiah di media online (Saya kapan nikahnya ya. Hahaha).
Di atas itu hanya sekedar berbagi pengalaman dan kejadian nyata, bagaimana anda tidak nyinyir terus, melainkan bisa menghasilkan yang produktif di dunia nyata. Karena media online bukan lah hal yang nyata dan tidak juga pula fiktif. Cuman lebih dominan fiktifnya, tergantung pengelola atau pola pikir orangnya.
Saya hanya bisa berkomentar sedikit di dalam tulisan ini. Komentar banyak nya ayo kita ke warung kopi, berapa jam pun kita diskusi saya akan layani tanpa biaya tarif (aku bukan bokingan).
Penulis: Duta Pengangguran